Doa adalah jalan keselamatan, tangga pengantar, sesuatu yang
dituntut oleh orang-orang yang berpengetahuan, kendaraan orang-orang shalih,
tempat berlindung bagi kaum yang terzalimi dan tertindas. Melalui doa, nikmat
diturunkan dan melaluinya pula murka Allah dihindarkan. Alangkah besar
kebutuhan para hamba Allah akan doa. Seorang muslim tidak akan pernah bisa
lepas dari kebutuhannya terhadap doa dalam setiap situasi dan kondisinya...
Pembaca yang dirahmati Alloh 'azzawajalla, tahukah antum
bahwasanya Alloh 'azzawajalla telah mengabarkan bahwa ada di antara manusia
yang akan didoakan oleh malaikat. Namun tidak semua manusia bisa mendapatkan
doa itu begitu saja, Allah mensifati mereka hanya bagi orang – orang yang
diridhai Allah semata.
Alloh subhanahuwata'aala berfirman di dalam Al-Qur'an:
“Sebenarnya (malaikat – malaikat) adalah hamba – hamba yang
dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan
perintah”Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang
dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa’at melainkan kepada orang
– orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati – hati karena takut
kepada-Nya” (QS Al Anbiyaa’ 26-28).
Lantas, siapa sajakah orang-orang yang dido'akan malaikatNya? Baca
selengkapnya artikel berikut:
Tidur dalam Keadaan Bersuci Di antara orang-orang yang berbahagia
dengan do’a para Malaikat adalah orang yang tidur malam dalam keadaan suci. Di
antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah:
1.
Al-Imam ath-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu
‘Abbas Radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
طَهِّّرُوْا هَذِهِ اْلأَجْسَادَ طَهَّرَكُمُ اللهُ، فَإِنَّهُ لَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَبِيْتُ طَاهِرًا إِلاَّ بَاتَ مَعَهُ فِيْ شِعَارِهِ مَلَكٌ، لاَ يَنْقَلِبُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَالَ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا
"Sucikanlah badan-badan kalian, semoga Allah mensucikan
kalian, karena tidak ada seorang hamba pun yang tidur malam dalam keadaan suci
melainkan satu Malaikat akan bersamanya di dalam syi’aar [1], tidak satu saat
pun dia membalikkan badannya melainkan satu Malaikat akan berkata: ‘Ya Allah,
ampunilah hamba-Mu ini, karena ia tidur malam dalam keadaan suci.’” [2]
2. Al-Imam
Ibnu Hibban meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anuma, ia berkata:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ بَاتَ طَاهِرًا بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَمْ يَسْتَيْقِظْ إِلاَّ قَالَ الْمَلَكُ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلاَنٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا
"Barangsiapa yang tidur dalam kedaan suci, maka Malaikat akan
bersamanya di dalam pakaiannya. Dan tidaklah ia bangun melainkan Malaikat
berdo’a: ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena ia tidur dalam keadaan
suci.’” [3]
Imam Ibnu Hibban mengawali hadits ini dengan judul: “Permohonan
Ampun Para Malaikat Bagi Orang yang Tidur Malam dalam Keadaan Suci ketika Dia
Bangun Tidur.”[4]
Di antara kandungan yang dapat kita petik dari kedua hadits di
atas adalah:
Pertama : Malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Sungguh
teman yang paling baik dan paling mulia, seandainya balasan untuk orang yang
tidur dalam kedaan suci hanya itu saja, maka hal tersebut tentu sudah cukup.
Kedua : Malaikat yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
memohon ampunan kepada-Nya setiap ia membalikkan badannya pada malam hari dan
ketika ia bangun dari tidurnya.
Allaahu Akbar! Sebuah amal yang sangat mudah dilakukan, tetapi
balasannya sangatlah besar!
Dan bukan ini saja, bahkan ada riwayat lain yang menunjukkan
keutamaan orang yang tidur malam dalam keadaan bersuci. Demikianlah yang
diriwayatkan oleh dua Imam, yaitu Imam Ahmad dan Imam Abu Dawud dari Sahabat
Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
beliau bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَبِيْتُ عَلَى ذِكْرٍ طَاهِرًا فَيَتَعَارُّ مِنَ اللَّيْلِ فَيَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنَ الدُّنْياَ وَاْلآخِرَةِ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِياَّهُ
“Tidaklah seorang muslim bermalam dalam keadaan berdzikir kepada
Allah dan dalam keadaan suci, lalu ia bangun [5] pada suatu malam dan berdo’a
memohon kebaikan dunia atau akhirat kepada Allah melainkan Allah akan
mengabulkan permintaannya.” [6]
Dari hadits tersebut dapat difahami bahwa tidur dalam keadaan suci
termasuk di antara sebab sebuah do’a dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,
karena ash-Shaadiqul Mashduuq (orang yang benar dan dibenarkan) yang berbicara
dengan wahyu, yaitu Nabi kita yang mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam
memberitahukan bahwa orang yang tidur dalam keadaan suci dan berdzikir lalu ia
bangun dan memohon kebaikan dunia atau akhirat, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala
akan mengabulkan permohonannya tersebut..
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan ada pertanyaan?? ajukan disini...